Itu adalah satu dari doa Rasulullah pada saat Islam masih dalam tahap awal penyebaran dan masih lemah. Doa itu segera dikabulkan oleh Allah. Allah memilih Umar bin Khattab sebagai salah satu pilar kekuatan islam, sedangkan Amr bin Hisham meninggal sebagai Abu Jahal.
Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan Umar bin Khattab (bahasa Arab:عمر ابن الخطاب) adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad yang juga adalah khalifah kedua Islam (634-644). Umar juga merupakan satu di antara empat orang Khalifah yang digolongkan sebagai Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin). Ia juga termasuk dalam 10 orang yang dijamin surga oleh Rasulullah SAW.
Umar bin Khattab dilahirkan 12 tahun setelah kelahiran Rasulullah SAW. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qarth bin razakh bin Adiy bin Ka’ab bin Lu’ay Al Qurasyiy Al ‘Adawiy dan ibunya bernama Hantamah binti Hasyim bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum. Perawakannya tinggi besar dan tegap dengan otot-otot yang menonjol dari kaki dan tangannya, jenggot yang lebat dan berwajah tampan, serta warna kulitnya cokelat kemerah-merahan. Ia memiliki bola mata sangat merah, permukaan pipinya terkesan cekung, dan botak dibagian depan kepalanya. Ia juga memiliki tenaga yang sangat kuat. Wahab berkata, “Sifat Umar di dalam kitab Taurat disebutkan bahwa dia adalah tanduk yang terbuat dari besi, seorang pemimpin yang sangat tegas.”
Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Keluarga Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis, yang pada masa itu merupakan sesuatu yang langka. Umar juga dikenal karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah, tepatnya di pasar Ukaz, dimana ia telah menumbangkan banyak sekali pemuda kuat dari seluruh kabilah Arab.
Sebelum memeluk Islam, Umar adalah orang yang sangat disegani dan dihormati oleh penduduk Quraish karena prestasinya di medan gulat pasar Ukaz, Mekkah.
Masa muda Umar dihabiskan untuk bersenang-senang, bertarung dan minum-minuman sampai mabuk. Meskipun suka menenggak minuman keras, kekuatan Umar tidak terpengaruh. Beberapa catatan mengatakan bahwa pada masa pra-Islam, Umar suka meminum anggur. Setelah menjadi seorang Muslim, ia tidak menyentuh alkohol sama sekali, meskipun belum diturunkan larangan meminum khamar (yang memabukkan) secara tegas.
Memeluk Islam
Ketika Muhammad menyebarkan Islam secara terbuka di Mekkah, Umar bereaksi sangat antipati terhadapnya, beberapa catatan mengatakan bahwa kaum Muslim saat itu mengakui bahwa Umar adalah lawan yang paling mereka perhitungkan, hal ini dikarenakan Umar yang memang sudah mempunyai reputasi yang sangat baik sebagai ahli strategi perang dan seorang prajurit yang sangat tangguh pada setiap peperangan yang ia lalui. Umar juga dicatat sebagai orang yang paling banyak dan paling sering menggunakan kekuatannya untuk menyiksa pengikut Muhammad SAW.
Pada suatu malam beliau datang ke Masjidil Haram secara sembunyi-sembunyi untuk mendengarkan bacaan shalat Nabi SAW. Waktu itu Nabi SAW membaca surat al-Haqqah. Umar bin Khattab kagum dengan susunan kalimatnya lantas berkata pada dirinya sendiri- “Demi Allah, ini adalah syair sebagaimana yang dikatakan kaum Quraisy.” Kemudian beliau mendengar Rasulullah SAW membaca ayat 40-41 (yang menyatakan bahwa Al Qur’an bukan syair), lantas beliau berkata, “Kalau begitu berarti dia itu dukun.” Kemudian beliau mendengar bacaan Nabi ayat 42, (Yang menyatakan bahwa Al-Qur’an bukan perkataan dukun.) akhirnya beliau berkata, “Telah terbetik lslam di dalam hatiku.” Akan tetapi karena kuatnya adat jahiliyah, fanatik buta, pengagungan terhadap agama nenek moyang, maka beliau tetap memusuhi Islam.
Kemudian, Umar memutuskan untuk mencoba membunuh Muhammad SAW, namun saat dalam perjalanannya ia bertemu dengan salah seorang pengikut Muhammad SAW bernama Nu’aim bin Abdullah yang kemudian memberinya kabar bahwa saudara perempuan Umar telah memeluk Islam, ajaran yang dibawa oleh Muhammad SAW yang ingin dibunuhnya saat itu. Karena berita itu, Umar terkejut dan pulang ke rumahnya dengan dengan maksud untuk menghukum adiknya, diriwayatkan bahwa Umar menjumpai saudarinya itu sedang membaca Al Qur’an (surat Thoha ayat 1-8), ia semakin marah akan hal tersebut dan memukul saudarinya. Ketika melihat saudarinya berdarah oleh pukulannya ia menjadi iba, dan kemudian meminta agar bacaan tersebut dapat ia lihat, diriwayatkan Umar menjadi terguncang oleh apa yang ia baca tersebut, beberapa waktu setelah kejadian itu Umar menyatakan memeluk Islam, tentu saja hal yang ini membuat hampir seisi Mekkah terkejut karena seseorang yang terkenal paling keras menentang dan paling kejam dalam menyiksa para pengikut Muhammad SAW kemudian memeluk ajaran yang sangat dibencinya tersebut.
Kehidupan dalam Islam
Menurut para ulama, ketika Umar memeluk agama Islam, maka agama Allah semakin kokoh. Hanya sejak ada Umarlah muslimin berani beribadah terang-terangan di Masjidil Haram, setelah sebelumnya selalu sembunyi-sembunyi. Umar adalah salah satu sahabat terdekat Rasulullah SAW. Putrinya yang bernama Hafshah menikah dengan Rasulullah SAW pada 625 H. Pada saat kekhalifaannya pun ia meningkatkan hubungan kekerabatannya dengan ahlul bait Nabi Muhammad SAW dengan menikahi Ummu Kultsum, putri Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah SAW.
Nabi Muhammad SAW pernah berkata,”Aku datang bersama Abu Bakar dan ’Umar, aku keluar bersama Abu Bakar dan ’Umar, aku masuk bersama Abu Bakar dan ’Umar..”
Itu menandakan betapa tingginya kedudukan Umar bin Khattab di mata Nabi Muhammad SAW.
Ada beberapa ayat Al-Quran yang turun karena Umar bin Khattab.
Dari Anas radiyAllahu ‘anhu, dia berkata: Umar bin Khaththab radiyAllahu ‘anhu berkata, “Ideku sesuai dengan (ayat) Tuhanku ‘Azza wa Jalla dalam tiga hal. Aku pernah berkata, ‘Wahai Rasulullah, andai saja Anda menjadikan Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat’. Maka diturunkan ayat Al Qur’an, ‘…Dan jadikanlah sebahagian Maqam Ibrahim tempat shalat…’(QS Al Baqarah(2):125. Aku pernah berkata, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang yang berkunjung kepada istri-istrimu itu ada yang baik dan ada pula yang durhaka. Andai saja Anda menyuruh mereka untuk memakai hijab’. Maka diturunkanlah ayat Al Qur’an tentang hijab. Para Istri Rasulullah juga pernah berkumpul karena cemburu kepada Rasulullah. Maka aku berkata, ‘ Andai saja Tuhannya Rasulullah menceraikan kalian kemudian menggantikan untuk beliau beberapa orang istri yang lebih baik dibandingkan dengan kalian’. Lalu turunlah ayat mengenai hal itu.”(HR. Bukhari-Muslim)
Pada tahun 622 M, Umar ikut bersama Muhammad SAW dan pemeluk Islam lain berhijrah (migrasi) ke Yatsrib (sekarang Madinah). Tidak seperti yang lain yang hijrah secara sembunyi-sembunyi, Umar melakukan thawaf tujuh kali, lalu naik ke atas Ka’bah. ”Wahai Quraisy,” katanya. ”Hari ini putera Al Khaththab akan berhijrah.Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ’Umar di balik bukit ini!”
Umar adalah lelaki yang sangat pemberani, memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW yaitu Al-Faruk yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Sa’ad bin Abi Waqqash ra berkata, Rasulullah SAW bersabda:”Wahai ibnu al-Khattab (‘Umar), demi Allah yang jiwaku berada ditangan-Nya, tidaklah setan menemuimu berjalan di satu jalan melainkan ia mengambil jalan lain yang bukan jalanmu”(HR. Bukhari dan Muslim).
Dari ‘Aisyah r.a berkata : ” Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam duduk, kemudian kami mendengar suara gaduh dan suara anak-anak, kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdiri tatkala orang Habasyah menari, dan anak-anak mengelilinginya, Nabi bersabda: Hai ‘Aisyah kemari dan lihatlah, maka akupun datang dan aku berlindung di belakang pundak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan bersabda:” Apakah kamu senang? Apakah kamu puas? ‘Aisyah menjawab: ” tidak” aku sungguh aku melihat tempatku disampingnya. Tiba-tiba Umar ibn Khattab datang, : ‘Aisyah berkata : Maka orang-orang bercerai berai darinya : ‘Aisyah berkata, Rasulullah bersabda: “Sungguh aku melihat setan-setan jin dan manusia , lari terbirit-birit ketika melihat Umar, maka aku pun pulang , ujar ‘Aisyah. (H.R al-Tirmidzi)
Ia juga terlibat pada perang Badar, Uhud, Khaybar serta penyerangan ke Syria. Ia dianggap sebagai seorang yang paling disegani oleh kaum Muslim pada masa itu karena selain reputasinya yang memang terkenal sejak masa pra-Islam, juga karena ia dikenal sebagai orang terdepan yang selalu membela Muhammad SAW dan ajaran Islam pada setiap kesempatan yang ada bahkan ia tanpa ragu menentang kawan-kawan lamanya.
Sebagai Amirul Mukminin
Umar menjadi khilafah kedua Islam setelah Abu Bakar berdasarkan wasiat beliau. Ia memiliki gelar amirul mukminin (pemimpin para mukmin) dan berkuasa selama sepuluh tahun. Kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat di masa Umar bin Khattab, terutama perluasan wilayah. Ia meneruskan usaha khalifah Abu Bakar dan berhasil menaklukkan Persia, wilayah Romawi di Arab, dan Jerusalem.
Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, alih-alih mengadopsi gaya hidup dan penampilan para penguasa di zaman itu. Selain itu, Umar bin Khattab adalah seorang ahli ibadah.
Dari Ibnu Umar radiyAllahu ‘anhuma, dia berkata,” Umar tidak meninggal dunia sampai beliau telah menunaikan Ibadah puasa secara terus-menerus.”
Dari Sa’id bin Al Musayyib, dia berkata, “Umar senang sekali melakukan Ibadah shalat ditengah malam, tepatnya dipertengahan malam.”
Umar bin Khattab meninggal pada 644 M karena dibunuh seorang Persia bernama Abu Lu’luah ketika hendak mengimami sholat Subuh.
Keluarga
Diantara putra-putri Umar bin Khaththab yang berasal dari istrinya yang bernama Zainab binti Mazh’un adalah Abdullah, Abdurrahman, dan Hafshah dan Ruqayyah. Dari istrinya yang bernama Ummu Kultsum binti Jarul adalah Zaid Al Ashgar dan Ubaidillah. Dari Istrinya yang bernama Jamilah hanya memilki satu orang putra yang bernama Ashim. Dari istrinya yang bernama Lahiyyah juga hanya seorang putra yang bernama Abdurrahman Al Ausath. Dari Istrinya yang merupakan Ummu Walad (hamba sahaya wanita yang digauli tuannya -penerj.) juga membuahkan seorang putra yang bernama Abdurrahman Al Ashgar. Dari istrinya yang bernama Fakihah hanya mendapatkan seorang putri yang bernama Fatimah.
Kata-kata Mutiara Umar bin Khattab
- Jika engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu. Karena celamu lebih banyak darinya.
- Bila engkau hendak memusuhi seseorang, maka musuhilah perutmu dahulu. Karena tidak ada musuh yang lebih berbahaya terhadapmu selain perut.
- Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah Allah. Karena tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain Allah.
- Jika engkau ingin meninggalkan sesuatu, maka tinggalkanlah kesenangan dunia. Sebab apabila engkau meninggalkannya, berarti engkau terpuji.
- Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu, maka bersiaplah untuk mati. Karena jika engkau tidak bersiap untuk mati, engkau akan menderita, rugi ,dan penuh penyesalan.
- Bila engkau ingin menuntut sesuatu, maka tuntutlah akhirat. Karena engkau tidak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya.
Bismillah, Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
ReplyDeleteAlhamdulillah assholatuwassalamu'ala Rosulillah.
Maaf sebelumnya saya melihat ada kejanggalan dalam penulisan judul blog.
kisah kepahlawanan pejuang islam di zaman Rasulullah "swt"
Saya beri tanda petik pada gelar Rosululloh di ujung judul blog.
SWT = Subhanahu Wa Ta'ala ??? Seharusnya Rosululloh SAW ( Shalallohu 'Alaihi Wasallam). Saudaraku seiman, hati2 dalam memberi gelar karena derajat manusia tidak sama dengan Alloh. Menyetarakan derajat Alloh kepada selain Alloh termasuk dalam bentuk kesyirikan.
Saya hanya ingin mengingatkan dengan dasar "watawa saubil haq" (saling mengingatkan dalam kebenaran) dan tidak bermaksud untuk menyinggung atau menyudutkan.
Mohon maaf jika ada kata2 yang kurang berkenan & kpd Alloh saya mohon ampun.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
yang nulis ngantuk tuh
ReplyDeleteMungkin dia khilaf
ReplyDeleteMungkin dia khilaf
ReplyDeletekesalahan untuk diperbaiki
ReplyDeleteSubhanallah
ReplyDeleteSilahkan di edit judulnya
ReplyDelete